Maunya,
sih, kulit bayi selalu mulus dan sehat. Tetapi, beberapa gejala yang
mengganggu kulit sensitifnya kerap tak bisa dihindari. Salah satunya
adalah eksim susu.
Pada umumnya, eksim susu mulai muncul saat si kecil berusia 2 - 4 bulan.
Penyebabnya adalah faktor genetik (bakat bawaan, riwayat alergi pada
bayi maupun keluarganya), gangguan respons imun, dan faktor lingkungan
(dari luar). Jadi, penyakit ini tidak disebabkan oleh ASI, dan tidak
menular. Bayi atau anak yang menderita eksim susu pada dasarnya
mempunyai kulit kering. Akibatnya, terdapat gangguan fungsi barier
kulit, yakni mempunyai kecenderungan lebih mudah mengalami infeksi,
alergi, dll.
Beberapa gejala ini akan dialami si kecil yang menderita eksim susu,
yaitu bruntus-bruntus kemerahan pada kedua pipi, kadang-kadang berair
dan basah. Selain di pipi, eksim susu bisa juga timbul di tungkai bawah.
Rasanya sangat gatal, sehingga bayi sering kali rewel atau sulit tidur.
Jika si kecil mengalami eksim susu, coba lakukan ini untuk mengatasinya, dan membuat ia lebih nyaman:
- Pilih-pilih sabun mandi. Sebaiknya, sabun bayi mengandung ekstra pelembap.
- Suhu air mandi sebaiknya suam-suam kuku. Bila terlalu dingin atau panas, kulit si kecil semakin kering.
- Segera oleskan pelembap sesudah mandi. Waktu pengolesan pelembap sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi kulit si kecil. Pada saat kulitnya masih lembap, krim atau obat akan diserap dengan baik. Tidak demikian halnya, jika pelembap dioleskan ketika kulit dalam keadaan kering.
- Secara rutin, cucilah seprai, bed cover, sofa (kain), dll., dengan benar agar debu tidak menempel.