Mempunyai anak identik dengan menghabiskan waktu bersamanya untuk bermai. Itu hal yang wajar sebab salah satu kebutuhan dasar anak adalah bermain. Namun seringkali orangtua tidak sadar kalau ada beberapa ketentuan saat bermain dengan anak.
Bermain bersama bayi sarat manfaat, menurut Gisella Tani Pratiwi, Psi., seperti dikutip dari Tabloid Nakita. Idealnya Daddy dan Mommy masing-masing menyediakan porsi waktu yang sama untuk bermain dengan bayi. Amat disayangkan jika kesempatan bermain ini banyak dilewatkan, karena kelekatan bayi dengan kedua orangtuanya sangat berperan dalam tahap-tahap perkembangannya. Peran Daddy pun sama pentingnya dengan Mommy karena menurut Ella, “Pada dasarnya ayah dan ibu memiliki karakteristik kepribadian dan gaya bermain yang berbeda. Perbedaan ini justru akan memperkaya keterampilan si kecil.”
Lama waktu bermain
Mengenai waktu dan lamanya bermain, sebaiknya orang tua perlu memikirkannya meski biasanya sekitar 5 sampai 10 menit saja sudah cukup. “Sebaiknya bermainlah dengan bayi ketika dia sedang dalam keadaan nyaman, segar, dan merasa senang. Dengan begitu, si kecil siap menerima berbagai stimulus dan mengikuti berbagai kegiatan yang ditawarkan,” ujar Ella.
Umumnya, bayi berada dalam kondisi fit ketika telah terpenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu beristirahat/tidur, menyusu/makan MPASI, dan buang air. Bayi usia 0-6 bulan dapat dibiarkan bermain sendiri antara 5-10 menit. Di atas usia itu, waktunya bisa ditambah. Lamanya bergantung pada reaksi bayi, apakah masih ingin sendiri atau ingin ditemani.
Bayi juga senang mengeksplorasi diri sendiri dengan memegang jemari kaki dan tangan, memasukkannya ke dalam mulut, menarik rambut dan telinganya sendiri, serta menarik penisnya (bayi laki-laki) dalam rangka mengenali bagian tubuhnya sendiri. Perilaku ini tak perlu dikhawatirkan asalkan tidak berlebihan dan bagian tubuhnya bersih.
Hentikan atau alihkan permainan ketika bayi mulai bosan, rewel, tidak berkonsentrasi, dan bersikap berlebihan (berteriak-teriak, atau tertawa dan menjerit-jerit), bergerak di luar kontrol, dan sudah masuk waktunya untuk makan/minum dan beristirahat. Ini perlu demi menghindari kasus over stimulated baby atau kelebihan stimulasi yang justru akan membuat bayi menolak menerima rangsangan.
Sumber : nakita