Jakarta - Bayi, terutama yang berusia di bawah enam bulan, rentan mengalami sudden infant death syndrome (SIDS). SIDS adalah sindrom kematian bayi mendadak yang penyebabnya ada berbagai hal, seperti dibawah ini;
1. Terpapar Asap Rokok
Di hari-hari pertama kehidupannya, bayi masih sangat lemah. Karena itu bila terpapar asap rokok setelah lahir atau di hari-hari awal kehidupannya, maka bayi berisiko mengalami SIDS. U.S. Department of Health and Human Services pernah melaporkan bayi yang meninggal akibat SIDS yang berhubungan dengan paparan asap rokok memiliki konsentrasi nikotin dan cotinine lebih tinggi pada paru-parunya, dibandingkan bayi yang meninggal karena SIDS dengan penyebab selain paparan rokok.
Selain itu bahan kimia dalam asap rokok bisa memengaruhi otak bayi dengan mengganggu pengaturan sistem pernapasannya. Karena itu, yuk, kita jauhkan si kecil dari asap rokok.
2. Lahir Prematur dan Mengalami Berat Badan Lahir Rendah
Bayi yang lahir prematur memang lebih berisiko memiliki gangguan kesehatan lainnya, misalnya gangguan fungsi mata dan anemia. Selain itu bayi yang lahir prematur juga lebih rentan mengalami SIDS.
dr Setyadewi Lusyati dari divisi neonatologi RSAB Harapan Kita beberapa waktu lalu menjelaskan SIDS pada bayi prematur rentan terjadi di usia 2 hingga 4 bulan. Bisa jadi mulanya tidak ada masalah berarti yang dialami si bayi, namun kemudian ditemukan meninggal ;antaran lupa bernapas.
"Mungkin karena kurang teramati orang tua, atau kondisi bayi agak dingin, tertutup sesuatu sehingga napasnya tidak muncul, akhirnya terjadi SIDS. Namun hingga saat ini kami belum menerima laporan adanya SIDS ini pada alumni bayi prematur RSAB Harapan Kita," papar dokter yang akrab disapa dr Lusy ini, seperti dikutip dari detikHealth.
3. Lahir dari Ibu Berusia di Bawah 20 Tahun
Studi yang dilakukan Dr Michelle Caraballo dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Amerika Serikat, menyebut risiko SIDS meningkat pada ibu yang masih remaja dan berusia di bawah 20 tahun. Penelitian dilakukan kepada 43 ibu berusia di bawah 20 tahun.
Ternyata penyebabnya adalah karena ibu-ibu yang terlalu muda ini dengan sengaja tidur satu ranjang bersama bayinya, lalu karena kurang pengetahuan hal itu malah membuat bayinya kesulitan bernapas dan ditemukan meninggal secara mendadak.
Jadi ketimbang tidur satu ranjang, para ahli menyarankan ibu dan bayinya lebih baik tidur satu kamar dengan ranjang yang berbeda. Meski begitu, ada hal yang tak kalah penting sebagai langkah protektif mencegah SIDS yaitu orang tua sering terbangun untuk mengecek kondisi anak.
4. Kepanasan
Selama bertahun-tahun, stres thermal atau overheating berkontribusi pada SIDS. Untuk itu, penting menghindari overheating guna mencegah terjadinya SIDS.
Misalnya saja, saat kita mengajak anak jalan-jalan menggunakan stroller di udara terbuka yang cukup terik, tidak perlu menggunakan selimut untuk menutupi stroller agar si kecil tak terpapar terik matahari. Jika kita menutupi strollernya menggunakan selimut atau kain bisa mengurangi sirkluasi udara yang akibatnya bayi bisa merasa seperti terperangkap di tungku panas.
Perlu kita ingat bahwa kemampuan bayi untuk mendinginkan suhu tubuhnya dengan cara mengeluarkan keringat belum terlalu baik. Jika terpapar suhu panas sampai 40 derajat, bahkan disebutkan sudah bisa mengakibatkan cedera serius pada otak dan ginjal.
5. Tidur di Kasur Terlalu Empuk dan Berselimut Tebal
Kasur yang empuk kerap diyakini sebagai tempat yang paling nyaman untuk tidur. Tapi kalau terlalu empuk sehingga saat bayi ditidurkan badannya bisa melesak (agak terbenam), maka jalan napasnya bisa terganggu.
Selimut tebal, yang mana saat menimpa dada bayi bukannya membuat hangat malah membuat bayi seperti dibekap, juga berpotensi mengakibatkan SIDS. Jadi, ingat Mom, jangan pernah menaruh gulungan kain atau lipatan selimut di atas dada bayi, karena bisa membuat dia tertekan dan tidak bisa bernapas.
6. Beberapa Penyebab Lain
SIDS juga bisa terjadi karena penyebab lain antara lain karena bayi memiliki kerentanan yang mendasarinya, seperti fungsi jantung dan pernapasan yang tidak matang atau abnormal. Tidur tengkurap juga ditengarai lebih mungkin menjadi sebab bayi mengalami SIDS.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kadar serotonin kimia otak yang kurang memadai dapat membuat bayi juga rentan terhadap SIDS lho Mom. Para ahli menemukan bahwa hingga 70 persen bayi yang meninggal akibat SIDS mempunyai kadar serotonin rendah dibandingkan dengan bayi normal. Padahal serotonin tersebut membantu mengatur pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah saat tidur. (Nurvita Indarini)
Source: Hai Bunda