home products awards outlet news faq login contact
MAM News & Tips
MAM Promo
Hallo Bunda, Ajak si Kecil yuk untuk mengunjungi Booth MAM dalam event "Smart Kids Asia Fair 2017".
EVENT SMART KIDS FAIR 2017
 
Cara Mengatasi Kotoran Di Kuping Sikecil

Dikatakan ahli pediatri Jonathan B. Jassey, DO, sebagian besar orang tua umumnya tidak terlalu memikirkan kotoran telinga anak, selain berusaha mencari cara terbaik agar telinga anak-anak tetap bersih.

"Orang tua mungkin sedikit lebih khawatir jika anak-anak mereka memiliki terlalu banyak kotoran telinga, terutama jika kotoran telinga yang berlebihan itu menimbulkan gejala," kata Jassey dikutip dari Very Well Health.

Menurut Jassey, diperkirakan sekitar 10 persen anak-anak memiliki kotoran telinga berlebihan. Terlalu banyak kotoran telinga juga bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali, Bunda. Tapi, dalam beberapa kasus, gejala kotoran telinga yang berlebihan antara lain:

- Kehilangan pendengaran - mulai dari 5 hingga 40 dB

- Tinnitus atau dering di telinga

- Sensasi penuh di saluran telinga

- Gatal di saluran telinga

- Otalgia atau sakit telinga

- Debit atau drainase telinga (otorrhea)

- Bau dari saluran telinga

- Pusing

- Batuk

 

"Selain itu, kotoran telinga yang berlebihan kadang-kadang dapat menyebabkan masalah ketika dokter perlu melihat ke telinga anak Anda dan serumen menghalangi pandangannya," ujar Jassey.Jakarta - Semua orang memiliki kotoran telinga atau serumen, termasuk anak-anak. Bahkan, kotoran telinga ini juga bisa menumpuk dan akhirnya mengeras, Bunda.

 

Kotoran telinga itu ada secara alami di saluran telinga, yakni campuran sekresi dari kelenjar sebaceous, kelenjar keringat, dan sel-sel kulit. Fungsinya untuk membantu menjaga saluran telinga tetap bersih, membawa kotoran, debu, dan partikel kecil lainnya dengan lilin, saat secara alami keluar dari saluran telinga.

Nah, kalau ingin merawat kotoran telinga berlebihan anak sendiri, Bunda tetap haru mengunjungi dokter anak terlebih dahulu sebelum memulai.

Anehnya, kata Jassey, tidak ada metode tunggal untuk menghilangkan kotoran telinga berlebihan yang sudah terbukti lebih baik daripada yang lain. Namun, para ahli merekomendasikan tiga metode utama untuk menghilangkan kotoran telinga yang berlebihan jika menyebabkan masalah.

 

1. Pelembut serumen (cerumenolytics)

Ini diteteskan ke telinga, termasuk berbasis air (asam asetat, hidrogen peroksida, atau saline steril), berbahan dasar minyak (minyak zaitun), atau non-air, produk-produk berbasis minyak (karbamid peroksida dengan nama merek Debrox).

Sebagian besar dapat dibeli di apotek dan seringkali dengan beberapa jenis alat penghilang kotoran telinga, seperti alat suntik bulb.

 

2. Irigasi atau jarum suntik telinga

Untuk mengeluarkan serumen dari telinga anak, cara ini merupakan metode populer yang dilakukan dokter dengan menggunakan irigasi manual atau elektronik.

 

3. Bersihkan manual

Ini metode lain yang populer. Pada metode ini, dokter anak secara manual menghilangkan kotoran telinga menggunakan kuret plastik atau logam atau alat lain.

Kotoran telinga juga dapat dihilangkan secara manual dengan menyedot keluar, tapi Bunda mungkin harus menemui spesialis THT untuk menghilangkan serumen dengan cara ini.

"Pengangkatan secara manual sangat berguna ketika Anda tidak dapat menggunakan tetes telinga atau irigasi yang melembutkan serumen, seperti ketika anak-anak memiliki tabung telinga atau gendang telinga berlubang," ujarnya.

Perihal membersihkan kotoran telinga, spesialis THT dari RS Pondok Indah, dr.Hably Warganegara, Sp.THT-KL, mengatakan, pada dasarnya kotoran telinga bisa keluar sendiri karena gerak rahang seperti mengunyah atau menelan.

"Kita punya self mechanism, jadi kotoran telinga bisa keluar sendiri. Fungsi kotoran telinga sebenarnya untuk proteksi dari infeksi, kuman dan sebagianya," kata Hably, mengutip detikcom.

Tapi, kalau kotoran telinga anak mengeras dan tidak bisa keluar sendiri, sebaiknya Bunda periksakan ke dokter spesialis THT anak.

« Prev

Next »

Contact Us Telepon : +62 21 5355874
  Email : customer-care@ams.co.id
  © 2010 Copyright oleh PT Antarmitra Sembada, Indonesia