home products awards outlet news faq login contact
MAM News & Tips
MAM Promo
Hallo Bunda, Ajak si Kecil yuk untuk mengunjungi Booth MAM dalam event "Smart Kids Asia Fair 2017".
EVENT SMART KIDS FAIR 2017
 
Penanganan Pertama Luka Bakar Jika Terjadi Pada Anak

Pada usia 1-5 tahun, anak cenderung senang mengeksplor berbagai hal. Saat mengeksplorasi sesuatu, ada kemungkinan ia menyentuh benda panas atau meletakkan jarinya pada sesuatu yang dapat membuat diri mereka mengalami luka bakar.

 

Dilansir dari American Academy of Pediatrics (AAP), menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hampir 75 persen luka bakar pada anak kecil berasal dari cairan, air keran panas, atau uap. Sebanyak 20 persen lainnya dianggap luka bakar "kontak" karena menyentuh benda panas seperti setrika pakaian atau alat rambut.

 

Jika Si Kecil mengalami kondisi ini, ada baiknya Moms berusaha untuk tetap tenang dan jangan panik. Lalu, lakukan pertolongan pertama luka bakar anak berikut ini.

 

Baca Juga: 9 Rekomendasi dan Pantangan Bahan untuk Menyembuhkan Luka Bakar.

 

Pertolongan Pertama Luka Bakar pada Anak

Dalam Medical Journal of Australia, mendinginkan luka bakar mengurangi rasa sakit dan menurunkan kedalaman luka bakar, sehingga mempercepat waktu penyembuhan dan mengurangi risiko jaringan parut.

 

Ketika hal itu terjadi, Moms jangan ikut, ya. Coba tenangkan diri dan lakukan pertolongan pertama untuk menyelamatkan Si Kecil. Ada banyak cara untuk mengobati luka bakar pada anak-anak, ikuti petunjuk di bawah ini untuk menanganinya.

 

1. Dinginkan Luka di Bawah Air Mengalir

Langkah pertama pertolongan pertama luka bakar pada anak adalah dengan mendinginkan luka dengan air mengalir.

 

Meskipun rekomendasi bervariasi, air dingin (pada suhu antara 5 hingga 25 derajat Celcius) terbukti merupakan metode paling efektif untuk mendinginkan luka bakar.

 

“Saran kami sederhana: 15-20-25. Taruh kulit melepuh atau terbakar di bawah air pada suhu 15 derajat Celsius selama 20 menit. Dengan cara ini Anda bisa mengurangi kedalaman luka bakar hingga 25 persen,” ungkap Fadi Issa, Konsultan Bedah Plastik di Unit Luka Bakar Regional di Rumah Sakit Stoke Mandeville.

 

2. Jangan Gunakan Es Langsung pada Luka Bakar

Langkah selanjutnya pertolongan pertama luka bakar pada anak adalah jangan menaruh es pada luka bakar. Menaruh es pada luka bakar atau luka terbuka justru akan menyakiti Si Kecil dan membuat luka menjadi lebih terasa sakit.

 

Jika tidak ada air mengalir di dekat Moms dan Si Kecil, basahi handuk atau perban steril dengan air biasa kemudian tutup luka dengan handuk basah itu selama 10 hingga 20 menit.

 

Ganti handuk atau kain yang digunakan untuk mengompres secara berkala agar tetap dingin. Pastikan handuk atau kain yang digunakan bersih ya!

 

3. Jangan Oleskan Apapun Tanpa Resep Dokter

Langkah selanjutnya pertolongan pertama luka bakar pada anak adalah jangan oleskan apapun tanpa resep dokter. Jangan oleskan es, mentega, lotion atau salep ke daerah tersebut karena ini dapat memperburuk luka.

 

Jangan juga menggosok bagian yang melepuh, karena ini membuat luka lebih rentan terhadap infeksi.

 

“Kunci lainnya adalah untuk tidak menggunakan lotion atau ramuan pada luka bakar yang sedang didinginkan. Tutupi saja luka bakar dengan perban atau kain bersih,” tambah dr. Issa seperti dikutip pada dailymail.co.uk.

 

Baca Juga: Ini Perawatan Luka Bakar yang Tepat Dilakukan untuk Si Kecil

 

4. Gunakan Ibuprofen Jika Luka Bakar Terasa Sakit

Langkah selanjutnya pertolongan pertama luka bakar pada anak adalah dengan menggunakan ibuprofen jika luka terasa sakit. Gunakan obat penghilang rasa sakit tanpa resep.

 

Untuk bayi di bawah 6 bulan dapat diberikan acetaminophen (Tylenol) atau untuk anak usia 6 bulan ke atas ibuprofen (Advil, Motrin). Ikuti instruksi pemberian dosis pada botol, atau hubungi dokter anak terlebih dahulu sebelum memberi obat jenis ini.

 

5. Bawa ke Dokter Jika Luka Terlihat Serius

Langkah selanjutnya pertolongan pertama luka bakar pada anak adalah dengan membawa Si Kecil ke dokter.

Dokter anak mungkin akan merekomendasikan untuk mengoleskan lidah buaya atau salep topikal lain seperti Silvadene (untuk salep ini perlu resep dari dokter) untuk mengobati luka bakar, tetapi luka bakar ringan biasanya sembuh tanpa lebih banyak perawatan.

 

Moms perlu memperhatikan tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, demam, bengkak, atau mengalir.

Mengutip Healthy Children, semakin dalam luka bakar, semakin besar kemungkinan bekas luka. Luka bakar ringan yang tidak melepuh biasanya sembuh tanpa jaringan parut.

 

Tetapi, luka bakar yang membentuk lepuh pada kulit terkadang membentuk bekas luka atau dapat menyembuhkan warna yang berbeda dari kulit di sekitarnya.

 

Untuk meminimalkan jaringan parut, tutupi luka bakar sampai lukanya sembuh dan kulit baru sudah tumbuh. Setelah waktu ini, tidak masalah jika luka bakar tidak ditutup, tetapi harus terlindung dari sinar matahari selama satu tahun untuk menghindari penggelapan kulit. Pelindung matahari bisa dengan menggunakan pakaian atau tabir surya.

 

Selain itu, jaga kebersihan area luka bakar dengan mencuci lembut menggunakan sabun dan air. Jangan mengoleskan salep apapun ke area luka bakar kecuali diinstruksikan oleh dokter anak.

 

Perawatan setelah pertolongan pertama luka bakar pada anak adalah jangan pernah mengoleskan mentega, minyak, atau pengobatan rumahan lainnya pada luka bakar sebelum berdiskusi dengan dokter anak, karena ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi.

 

Mencegah Kemungkinan Terjadinya Luka Bakar pada Anak

Tahukah Moms bahwa luka bakar melepuh adalah penyebab nomor satu luka bakar pada anak di bawah usia 4 tahun dan lebih dari 24.000 anak terbakar (atau tersiram air panas) oleh cairan panas setiap tahun?

 

Karena anak-anak memiliki kulit yang lebih tipis daripada orang dewasa, Si Kecil lebih mudah mengalami luka bakar yang melepuh. Beberapa luka bakar melepuh bahkan dapat menyebabkan cedera serius atau kematian.

 

Moms dapat melakukan beberapa langkah untuk memastikan Si Kecil tidak mengalami luka bakar yang melepuh.

 

Keamanan luka bakar melepuh dimulai dengan membuat perubahan kecil pada rutinitas harian di dapur dan kamar mandi. Mengutip Stanford Children's Health, berikut ini beberapa caranya.

 

1. Keamanan di Dapur

Moms bisa menjauhkan cairan panas dari jangkauan anak, menaruh cairan panas di meja atau meja tinggi yang tidak dapat dijangkau balita atau anak kecil.

 

Selain itu, jangan letakkan cairan panas di atas alas piring atau taplak meja (anak-anak dapat menarik kain dan menumpahkan cairan panas), dan jangan memanaskan susu formula/susu dalam microwave, dan selalu uji suhu susu formula dan makanan bayi sebelum menyusu.

 

Moms juga jangan pernah menggendong bayi atau anak saat memegang cairan atau makanan panas. Putarlah gagang panci ke arah belakang kompor dan jangan pernah meninggalkan makanan yang dimasak di atas kompor tanpa pengawasan.

 

Jauhkan wajan, panci bertekanan tinggi, panci kuali, dan teko kopi dari jangkauan anak, atau agar lebih aman lagi, jauhkan anak-anak dari dapur, dan jangan biarkan anak memasak tanpa pengawasan.

 

2. Keamanan di Dalam Kamar Mandi

Jangan pernah meninggalkan anak tanpa pengawasan di dekat sumber air panas, seperti air mendidih atau pemandian uap, dan juga selalu awasi anak saat mandi.

 

Pasang keran dan kepala pancuran yang diatur suhu, Moms bisa menguji suhu air di punggung tangan sebelum memasukkan anak ke dalam bak, bahkan saat menggunakan penguji bak.

 

Nah, itulah langkah pertolongan pertama luka bakar pada anak. Jadi, pantau selalu Si Kecil dan jauhkan sesuatu yang membahayakan seperti minuman panas, air mandi panas atau air panas yang keluar dari keran/shower, korek api, dan segala jenis yang bisa digapai Si Kecil dengan mudah.

 

Menghindari masalah akan lebih baik dibandingkan tidak sama sekali bukan?

 

Source: parenting.orami.co.id

« Prev

Contact Us Telepon : +62 21 5355874
  Email : customer-care@ams.co.id
  © 2010 Copyright oleh PT Antarmitra Sembada, Indonesia