Tidak
terasa, anak Bunda sudah semakin besar! Sudah saatnya Bunda mulai
mengurangi 'jatah' menyusunya. Ada beberapa saran dari psikolog
perkembangan anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., untuk Bunda yang kesulitan menyapih:
1. Oleskan payudara dengan getah brotowali yang pahit atau air larutan kunyit yang getir.
2. Bunda juga bisa menerapkan pembatasan pada tempat dan waktu.
Pembatasan pertama adalah tempat. Kalau dahulu anak dapat menyusu di
mana pun ia mau, di tempat umum atau pun di mobil, kini batasi hanya
boleh menyusu di rumah. Kedua, pembatasan waktu, hanya boleh menyusu
jelang anak tidur di malam hari.
3. Ajak anak melakukan 'ritual' yang fun,
seperti mencoret tanggal di kalender setiap kali ia bisa melewati satu
hari itu tanpa menyusu dari payudara Bunda. Dan kalau anak berhasil
melewati masa menyapih dengan gemilang, tak ada salahnya menghadiahkan
ia sesuatu. Toh, lepas menyusu dari payudara itu memang pencapaian yang
besar!
4. Jika Bunda berniat menyapih anak dari ASI dalam waktu dekat, saran Vera, coba masukkan pesan-pesan, seperti, "Kamu sudah besar, anak besar minum susunya dari gelas."
5. Yang paling penting, yakinkan diri Anda bahwa memang sudah waktunya anak lepas dari ASI,
dan ini untuk kebaikan anak. Karena diakui oleh Vera, masa menyapih
dari ASI memang menantang, tidak hanya bagi anak, tetapi juga Bunda.
“Bunda siap atau tidak melepas anaknya? Kadang ada Bunda yang merasa tidak
dibutuhkan lagi, atau kehilangan makna diri, saat harus stop ASI. “Namun, jika sudah ada kebulatan tekad dari Bunda dan
dukungan pasangan, serta juga keluarga besar, menyapih dari ASI dapat
dengan mulus terlaksana.”
Silakan saja menggunakan cara apa pun yang Bunda anggap paling pas,
asalkan, "Cara itu tidak mengakibatkan dampak
buruk bagi anak, dan tetap maju bertahap mengembangkan kemandirian
anak." Selamat mencoba, Bun!