Sebuah teknik yang disebut Elimination Communication (EC) percaya bahwa bunda bisa menembus semua mitos tentang
potty training, dengan melakukannya sejak dini saat anak masih bayi.
Konon, pendekatan ini lebih alami sehingga tidak membutuhkan apa pun
kecuali intuisi orang tua, wadah potty, dan alat pembersih.
EC
yang juga dikenal sebagai training potty bayi secara alami, merupakan
proses di mana melalui observasi terhadap suara bayi, ekspresi muka,
gerakan tubuh, dan tanda-tanda lain, Bunda bisa belajar mengenali bahwa
bayi Bunda akan buang air. Orang tua, sebaliknya, akan membantu bayi
untuk lebih waspada pada tanda-tanda tersebut dan bisa buang air
sendiri.
Metode bebas popok ini memang belum banyak dikenal. Ini
lebih merupakan proses di mana orang tua dan anak belajar berkomunikasi.
Orang tua harus bisa membaca tanda-tanda yang diberikan bayi.
Meski
awalnya agak membingungkan, lama kelamaan banyak orang tua yang belajar
dari 'muka pup' anaknya atau mengenali geliat-geliat tubuh anak saat
harus buang air. Ketika bayi mengirimkan sinyal "Udah waktunya, nih",
orang tua memegangnya di atas wadah potty (bisa berupa toilet, kursi
potty, ember, atau bahkan mangkuk kecil.
Tindakan ini diikuti
dengan kata secara verbal, seperti "Ayo, pipis atau pup, Sayang!" atau
suara seperti psss.. Lama kelamaan anak mengerti hubungan antara kedua
hal tersebut. Agar proses menjadi lebih mudah, bayi-bayi EC sering tidak
memakai popok atau alas yang tidak terlalu menyerap dengan baik.
Jika
dilakukan secara teratur, anak di bawah usia 1 tahun bisa menggunakan
bahasa isyarat atau tanda-tanda lain untuk mengomunikasikan keinginannya
untuk pergi ke toilet (meski mereka belum bisa berjalan ke kamar mandi
sendiri!).
Sumber : Parenting.co.id