Empat hal seru yang akan Bunda alami jika menyusui bayi :
Ukuran Berbeda
Nanti dulu, jangan bayangkan buah melon versus buah mangga. Menurut Christiane Northrup, spesialis kandungan dan kebidanan yang juga penulis buku Women's Bodies, Women's Wisdom,
tak perlu terlalu khawatir perihal ini. Biasanya perbedaan ukuran
payudara tak terlalu signifikan. Jadi santai saja, tidak ada yang
menyadarinya. Penyebabnya adalah faktor genetik, kehamilan, kebiasaan
menyusui, dan faktor hormonal.
Saat menyusui, selain ukuran yang tidak simetris, Bunda bisa merasakan
kalau salah satu payudara terasa “lebih penuh” dibandingkan yang lain.
Terkadang kondisi puting salah satu juga lebih “bersahabat” untuk diisap
bayi. Hal ini yang makin membuat Bunda atau bayi jadi punya payudara
favorit. Sebaiknya hal ini jangan diteruskan. Secara perlahan, tukar
posisi payudara saat bayi menyusu. Atau jika bayi menolak salah satu
payudara, pompa payudara tersebut. Dengan begitu isi payudara Bunda akan
berimbang dan stok ASI lancar.
Sampai tetes terakhir.
Memompa ASI pun butuh perjuangan. Bunda perlu bangun tengah malam (bukan
cuma untuk menyusui, tapi juga memompa saat bayi tertidur) atau kabur
sejenak dari deadline pekerjaan dan berkutat dengan pompa ASI.
Itu sebabnya setelah selesai memompa Bunda perlu ekstra jeli agar semua
jerih payah itu masuk ke botol ASI. Dengan tangan bersih, lepaskan
semua perangkat pompa dan ketuk-ketuk perlahan, hingga semua ASI yang
masih tertinggal di corong, atau saluran pompa bisa jatuh ke botol.
Setiap tetes ASI berharga. Setuju, kan?
Icip-Icip ASI
Bagaimana, sih, rasanya ASI? Rasa penasaran ini mendorong Bunda
menempelkan jari ke cairan ASI dan mentransfernya ke lidah. Seorang
Bunda yang pernah mencicipi rasanya ‘aneh’ agak amis, terkadang ada rasa
manis samar-samar. Apa yang dimakan oleh ibu tentu akan memberi ‘rasa’
pada ASI. Menurut ahli laktasi, tidak perlu mengkhawatirkan cita
rasanya. Karena, tidak 100% sama dengan makanan - hanya samar-samar -
dan cita rasa tersebut hanya bertahan maksimal 8 jam. Yang penting,
jaga pola makan yang sehat dan seimbang selama menyusui. Variasikan
jenis makanan agar kualitas ASI terjaga dan bayi mengenal dan "mencicipi" berbagai cita rasa makanan.
Kadang meriang
Hal ini akan terjadi jika Bunda kelewatan mengosongkan isi payudara. Jika Anda bekerja, pastikan selalu memompa secara teratur. Jika terlewat akan beberapa jam, payudara terasa berat, keras dan sakit jika disentuh, atau mungkin ASI menetes hingga meninggalkan bekas di baju. Saat itu terjadi, segera pompa payudara, karena jika sudah mengeras akan lebih sulit dan sakit saat dipompa. Bahkan, bisa menimbulkan meriang di tubuh. Cara paling manjur mengatasinya adalah langsung susui ke bayi, sambil perlahan Bunda tekan dan pijat di area yang terasa mengeras. Jika masih dalam perjalanan, segera ambil es batu atau blue ice yang ada di tas pompa dan handuk hangat. Kompres payudara secara bergantian panas dingin sambil terus dipijat perlahan di bagian yang kerasa karena itu adalah ASI yang menggumpal. Jika Bunda meriang lebih dari dua hari dan payudara masih terasa sakit, segera minta pertolongan ke rumah sakit.
Sumber : Ayahbunda